Minggu, 25 Januari 2015

Maladewa, Surga Tropis Tingkat Dunia


Maldives, sering juga disebut Maladewa, adalah negara kepulauan yang terletak 300 mil selatan India, dan 450 mil sebelah barat daya Sri Lanka. Keunikan pulau di Maldives adalah nama dan jenisnya.

Dari sekitar 1.192 pulau yang dimiliki Maldives, sebagian besar bukanlah pulau yang sesungguhnya, namun hanya kumpulan atol atau karang. Totalnya ada sekitar 26 kepulauan atol besar, dan hanya sekitar 200 pulau atol saja yang dihuni oleh manusia.

Nama-nama pulaunya pun aneh, di antaranya pulau alif, ba, ta, tsa, dan lain-lain. Hal ini dilatarbelakangi pengaruh budaya Arab yang sangat kental. Diperkirakan, nama Maladewa pun berasal dari kata Arab, yang artinya istana.

Bagi para pelancong, Maladewa dikenal sebagai surga tropis. Ada banyak alasan mengapa Maldives begitu menarik perhatian mereka, di antaranya adalah sebagai berikut :

  • Keindahan pantai pasir


Lokasi pantai di sana jauh dari hiruk pikuk suasana kota yang bising. Begitu tenang dan damai. Sejauh mata memandang, yang ada hanya keindahan alam yang terhampar. Pasir pantai di Maladewa berwarna putih, bersih dan lembut, lambaian nyiur kelapa menambah indah suasana dengan air lautnya yang tidak begitu asin.

Airnya sangat bersih, bening berwarna kebiruan saat diterpa cahaya matahari. Air lautnya tenang, tidak ganas, tidak ada ombak tinggi yang bergulung-gulung, mungkin karena tempatnya yang terhalang oleh atol. Pengalaman tak terlupakan kala berenang di pantai pasir Maldives adalah banyaknya bayi ikan hiu yang ikut berenang di sela-sela kaki kita. Luar bisa!

  • Pemandangan bawah laut


Pemandangan bawah laut Maldives sangat indah, dengan suhu sekitar 25-30 derajat Celcius sangat ideal untuk melakukan diving, snorkelling, atau memancing. Airnya sangat bening, bahkan, di beberapa tempat, pemandangan dasar laut dapat terlihat dengan jelas. Barisan terumbu karang dengan ikan berwarna-warni, gua laut, Manta Ray, Eagle Ray, penyu, ikan Napoleon, lumba-lumba, wreck, white tip, hammerhead sharks, dan lainnya dapat ditemukan dengan mudah.

Tak salah bila Maldives disebut sebagai “surga tropis” karena pantainya yang indah, pemandangan bawah lautnya yang eksotik, lokasinya yang “tersembunyi” di tengah lautan, biota lautnya yang melimpah dan terjaga.

Ditambah lagi, fasilitas akomodasi yang memadai, Hilton, Fourseason, dan sebagainya telah ada di sini. Belum lagi resor-resor yang bertebaran di setiap pulaunya. Jadi, kapan Anda menyempatkan diri berlibur di surga tropis ini?

 REPUBLIK MALADEWA

Republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi sebuah laguna) di Samudra Hindia. Maladewa terletak di sebelah selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka. Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1 kota. Negara ini merupakan negara dengan populasi dan luas wilayah terkecil di kawasan Asia. Tinggi rata-rata permukaan tanah di Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut, hal ini menjadikannya negara dengan permukaan terendah di seluruh dunia. Puncak tertinggi Maladewa hanya 2.3 meter di atas permukaan laut sehingga negara ini juga dikenal sebagai negara yang memiliki puncak tertinggi paling rendah di dunia. Keadaan ekonomi Maladewa bergantung pada dua sektor utama, yaitu pariwisata dan perikanan. Negara ini sangat dikenal memiliki banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut yang menarik ± 700.000 turis setiap tahunnya. Penangkapan dan pengolahan ikan menjadikan Maladewa salah satu ekportir ikan ke beberapa negara Asia dan Eropa.

ASAL NAMA MALADEWA

Nama Maladewa mungkin berasal dari bahasa Sanskerta mālā (untaian/kalungan) dan dvīpa (pulau), atau මාල දිවයින Maala Divaina("Untaian Pulau-pulau") dalam bahasa Sinhala. Orang Maladewa disebut Dhivehin. Istilah Dheeb/Deeb (Bahasa Dhivehi kuno, terkait dengan istilah Sanskerta dvīpa (द्वीप)) yang artinya "pulau", dan Dhives (Dhivehin) yang berarti "orang pulau" (seperti halnya Maldivians). Selama masa kolonial, orang-orang Belanda menyebut penduduk negeri ini sebagai Maldivische Eilanden dalam catatan-catatan mereka, sedangkan Maldive Islands adalah versi lidah orang-orang Inggris, yang selanjutnya menjadi nama yang umum dipakai yaitu "Maldives".[perlu referensi]
Babad Sri Lanka kuno Mahawamsa menyebut kepulauan ini sebagai Mahiladiva ("Island of Women/Pulau Perempuan", महिलादिभ) dalam bahasa Pali, yang mungkin merupakan salah pengucapan dari istilah Sanskerta yang berarti "kalung bunga".
Hogendorn berteori bahwa nama Maladewa berasal dari istilah Sanskerta mālādvīpa (मालाद्वीप), yang artinya "garland of islands/untaian pulau-pulau". Dalam bahasa Malayalam, diucapkan sebagai Maladweepu (മാലദ്വീപ്). Dalam bahasa Tamil, diucapkan sebagai MalaiTheevu (மாலைத்தீவு). Meskipun nama-nama ini tidak disebutkan dalam literatur manapun, namun naskah-naskah klasik berbahasa Sanskerta yang berasal dari periode Vedic menyebutkan "Hundred Thousand Islands/Kepualuan Ratusan Ribu" (Lakshadweepa), nama generik yang mencakup tidak hanya Maladewa, tetapi juga Laccadives, Kepulauan Aminidivi, Minicoy dan Kepulauan Chagos.

Beberapa penjelajah kuno seperti Ibn Batuta menyebut kepulauan ini Mahal Dibiyat (محل دبيأت) dari kata Arab Mahal ("place/tempat"), yang semestinya berasal dari cara pengucapan pengelana-pengelana Berber terhadap nama tempat tersebut, melintasi wilayah India Utara Muslim, dimana istilah-istilah Perso-Arabic dikenal dalam kosa kata lokal. Nama inilah yang sekarang dicantumkan di dalam simbol resmi negara Maladewa. Nama klasik Persia/Arab untuk Maladewa adalah Dibajat.

SEJARAH

Sejarah awal negara ini tidak diketahui secara pasti. Menurut legenda, seorang pangeran Sinhalese (Indo-Aryan) yang bernama KoiMale terdampar bersama pasangannya, seorang putri dari Raja Sri Lanka, di Maladewa dan menetap di sana sebagai sultan pertama. Selama berabad-abad, kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada abad ke-16, bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama 15 tahun (1558-73) sebelum akhirnya direbut kembali oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.

Sejak tahun 1887 hingga kemerdekaan Maladewa pada 26 Juli 1965, negara ini menjadi bagian dari perwalian Inggris. Sejak tahun 1153 hingga 1968, negara ini berbentuk kesultanan Islam yang independen. Setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris, bentuk pemerintahan kesultanan hanya bertahan selama tiga tahun dan kemudian dihapuskan serta diganti menjadi republik.
Beberapa bencana alam besar pernah melanda kepulauan ini, di antaranya adalah gelombang tinggi yang membanjiri beberapa pulau pada April 1987. Pada Desember 2004,tsunami Samudera Hindia menggenangi sejumlah pulau dan mengkontaminasi sumber air, merusak rumah, tanah, dan persediaan air tanah.

PRESTASI

  1. Maladewa berhasil mencetak sebuah rekor menyelam (scuba diving) tahun 2006 dalam hal jumlah penyelam yang paling banyak berpatisipasi dalam sekali menyelam, dengan total 958 penyelam yang masuk ke dalam air sekaligus pada saat yang bersamaan. Rekor ini diambil alih oleh Indonesia tahun 2009.
  2. Maladewa adalah negara pertama yang membuka sebuah kedutaan virtual, di dunia maya Second Life pada tanggal 22 Mei 2007.
  3. Maladewa adalah negara pertama yang mengadakan rapat kabinet di bawah air. Rapat kabinet dipimpin oleh presiden Mohamed Nasheed. Dalam rapat, presiden, wakil presiden, dan para kabinet menandatangani sebuah deklarasi yang bertujuan untuk mengadakan aksi global terhadap perubahan iklim, di depan Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen. Rapat itu merupakan salah satu bagian dari kampanye besar-besaran oleh "international environmental NGO 350.org".

BEBERAPA FOTO MALDIVES




Thanks to :


http://id.wikipedia.org/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar