Maldives, sering juga disebut Maladewa, adalah negara
kepulauan yang terletak 300 mil selatan India, dan 450 mil sebelah barat daya
Sri Lanka. Keunikan pulau di Maldives adalah nama dan jenisnya.
Dari sekitar 1.192 pulau yang dimiliki Maldives, sebagian besar bukanlah pulau yang sesungguhnya, namun hanya kumpulan atol atau karang. Totalnya ada sekitar 26 kepulauan atol besar, dan hanya sekitar 200 pulau atol saja yang dihuni oleh manusia.
Nama-nama pulaunya pun aneh, di antaranya pulau alif, ba,
ta, tsa, dan lain-lain. Hal ini dilatarbelakangi pengaruh budaya Arab yang
sangat kental. Diperkirakan, nama Maladewa pun berasal dari kata Arab, yang
artinya istana.
Bagi para pelancong, Maladewa dikenal sebagai surga tropis.
Ada banyak alasan mengapa Maldives begitu menarik perhatian mereka, di
antaranya adalah sebagai berikut :
- Keindahan pantai pasir
Lokasi pantai di sana jauh dari hiruk pikuk suasana kota
yang bising. Begitu tenang dan damai. Sejauh mata memandang, yang ada hanya
keindahan alam yang terhampar. Pasir pantai di Maladewa berwarna putih, bersih
dan lembut, lambaian nyiur kelapa menambah indah suasana dengan air lautnya
yang tidak begitu asin.
Airnya sangat bersih, bening berwarna kebiruan saat diterpa
cahaya matahari. Air lautnya tenang, tidak ganas, tidak ada ombak tinggi yang
bergulung-gulung, mungkin karena tempatnya yang terhalang oleh atol. Pengalaman
tak terlupakan kala berenang di pantai pasir Maldives adalah banyaknya bayi
ikan hiu yang ikut berenang di sela-sela kaki kita. Luar bisa!
- Pemandangan bawah laut
Pemandangan bawah laut Maldives sangat indah, dengan suhu
sekitar 25-30 derajat Celcius sangat ideal untuk melakukan diving, snorkelling,
atau memancing. Airnya sangat bening, bahkan, di beberapa tempat, pemandangan
dasar laut dapat terlihat dengan jelas. Barisan terumbu karang dengan ikan
berwarna-warni, gua laut, Manta Ray, Eagle Ray, penyu, ikan Napoleon,
lumba-lumba, wreck, white tip, hammerhead sharks, dan lainnya dapat ditemukan
dengan mudah.
Tak salah bila Maldives disebut sebagai “surga tropis”
karena pantainya yang indah, pemandangan bawah lautnya yang eksotik, lokasinya
yang “tersembunyi” di tengah lautan, biota lautnya yang melimpah dan terjaga.
Ditambah lagi, fasilitas akomodasi yang memadai, Hilton,
Fourseason, dan sebagainya telah ada di sini. Belum lagi resor-resor yang
bertebaran di setiap pulaunya. Jadi, kapan Anda menyempatkan diri berlibur di
surga tropis ini?
Republik Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang
terdiri dari kumpulan atol (suatu pulau koral yang mengelilingi
sebuah laguna) di Samudra Hindia. Maladewa terletak di sebelah
selatan-barat daya India, sekitar 700 km sebelah barat daya Sri Lanka.
Negara ini memiliki 26 atol yang terbagi menjadi 20 atol administratif dan 1
kota. Negara ini merupakan negara dengan populasi dan
luas wilayah terkecil di kawasan Asia. Tinggi rata-rata permukaan
tanah di Maladewa adalah 1.5 meter di atas permukaan laut, hal ini
menjadikannya negara dengan permukaan terendah di seluruh dunia. Puncak
tertinggi Maladewa hanya 2.3 meter di atas permukaan laut sehingga negara ini
juga dikenal sebagai negara yang memiliki puncak tertinggi paling rendah di
dunia. Keadaan ekonomi Maladewa bergantung pada dua sektor utama, yaitu pariwisata dan perikanan. Negara
ini sangat dikenal memiliki banyak pantai yang indah dan pemandangan bawah laut
yang menarik ± 700.000 turis setiap tahunnya. Penangkapan dan pengolahan
ikan menjadikan Maladewa salah satu ekportir ikan ke beberapa negara Asia dan
Eropa.
ASAL NAMA MALADEWA
Nama Maladewa mungkin berasal dari bahasa Sanskerta mālā (untaian/kalungan)
dan dvīpa (pulau), atau මාල
දිවයින Maala
Divaina("Untaian Pulau-pulau") dalam bahasa Sinhala. Orang
Maladewa disebut Dhivehin. Istilah Dheeb/Deeb (Bahasa Dhivehi kuno,
terkait dengan istilah Sanskerta dvīpa (द्वीप)) yang artinya "pulau", dan Dhives
(Dhivehin) yang berarti "orang pulau" (seperti halnya
Maldivians). Selama masa kolonial, orang-orang Belanda menyebut
penduduk negeri ini sebagai Maldivische Eilanden dalam
catatan-catatan mereka, sedangkan Maldive Islands adalah versi lidah
orang-orang Inggris, yang selanjutnya menjadi nama yang umum dipakai yaitu
"Maldives".[perlu referensi]
Babad Sri Lanka kuno Mahawamsa menyebut kepulauan
ini sebagai Mahiladiva ("Island of Women/Pulau Perempuan", महिलादिभ) dalam bahasa Pali,
yang mungkin merupakan salah pengucapan dari istilah Sanskerta yang berarti
"kalung bunga".
Hogendorn berteori bahwa nama Maladewa berasal dari istilah
Sanskerta mālādvīpa (मालाद्वीप),
yang artinya "garland of islands/untaian pulau-pulau". Dalam bahasa Malayalam,
diucapkan sebagai Maladweepu (മാലദ്വീപ്).
Dalam bahasa Tamil, diucapkan sebagai MalaiTheevu (மாலைத்தீவு). Meskipun nama-nama
ini tidak disebutkan dalam literatur manapun, namun naskah-naskah klasik
berbahasa Sanskerta yang berasal dari periode Vedic menyebutkan "Hundred
Thousand Islands/Kepualuan Ratusan Ribu" (Lakshadweepa), nama generik yang
mencakup tidak hanya Maladewa, tetapi juga Laccadives, Kepulauan Aminidivi,
Minicoy dan Kepulauan Chagos.
Beberapa penjelajah kuno seperti Ibn Batuta menyebut
kepulauan ini Mahal Dibiyat (محل
دبيأت) dari kata Arab Mahal ("place/tempat"),
yang semestinya berasal dari cara pengucapan pengelana-pengelana Berber terhadap
nama tempat tersebut, melintasi wilayah India Utara Muslim, dimana
istilah-istilah Perso-Arabic dikenal dalam kosa kata lokal. Nama
inilah yang sekarang dicantumkan di dalam simbol resmi negara Maladewa. Nama
klasik Persia/Arab untuk Maladewa adalah Dibajat.
SEJARAH
Sejarah awal negara ini tidak diketahui secara pasti.
Menurut legenda, seorang pangeran Sinhalese (Indo-Aryan) yang
bernama KoiMale terdampar bersama pasangannya, seorang putri dari Raja Sri
Lanka, di Maladewa dan menetap di sana sebagai sultan pertama. Selama
berabad-abad, kepulauan ini dikunjungi oleh pelaut dari Arab dan India. Pada
abad ke-16, bangsa Portugis menjajah kepulauan ini selama 15 tahun (1558-73)
sebelum akhirnya direbut kembali oleh Muhammad Thakurufar Al-Azam.
Sejak tahun 1887 hingga kemerdekaan Maladewa pada 26 Juli
1965, negara ini menjadi bagian dari perwalian Inggris. Sejak tahun 1153
hingga 1968, negara ini berbentuk kesultanan Islam yang independen. Setelah
memperoleh kemerdekaan dari Inggris, bentuk pemerintahan kesultanan hanya
bertahan selama tiga tahun dan kemudian dihapuskan serta diganti menjadi
republik.
Beberapa bencana alam besar pernah melanda kepulauan ini, di
antaranya adalah gelombang tinggi yang membanjiri beberapa pulau pada April
1987. Pada Desember 2004,tsunami Samudera Hindia menggenangi
sejumlah pulau dan mengkontaminasi sumber air, merusak rumah, tanah, dan
persediaan air tanah.
PRESTASI
- Maladewa berhasil mencetak sebuah rekor menyelam (scuba diving) tahun 2006 dalam hal jumlah penyelam yang paling banyak berpatisipasi dalam sekali menyelam, dengan total 958 penyelam yang masuk ke dalam air sekaligus pada saat yang bersamaan. Rekor ini diambil alih oleh Indonesia tahun 2009.
- Maladewa adalah negara pertama yang membuka sebuah kedutaan virtual, di dunia maya Second Life pada tanggal 22 Mei 2007.
- Maladewa adalah negara pertama yang mengadakan rapat kabinet di bawah air. Rapat kabinet dipimpin oleh presiden Mohamed Nasheed. Dalam rapat, presiden, wakil presiden, dan para kabinet menandatangani sebuah deklarasi yang bertujuan untuk mengadakan aksi global terhadap perubahan iklim, di depan Konferensi Iklim PBB di Kopenhagen. Rapat itu merupakan salah satu bagian dari kampanye besar-besaran oleh "international environmental NGO 350.org".
BEBERAPA FOTO MALDIVES
Thanks to :
Picture :
http://panduanwisata.id/
http://teenage160talls.blogspot.com/
https://annajulias.wordpress.com/
http://panduanwisata.id/
http://teenage160talls.blogspot.com/
https://annajulias.wordpress.com/
http://id.wikipedia.org/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar